Mushaf Hafalan Utsmani Madinah A6 Dompet

Mushaf hafalan Utsmani Madinah selain hadir dengan ukuran A5, kini hadir dengan ukuran A6 dengan cover dompet sehingga semakin mudah dan praktis menemani kemana Anda berpergian sehingga semakin dekat dengan Al-Qur'an. Mushaf Hafalan Utsmani Madinah ukuran A6 yang berada di tangan Anda ini adalah Al-Qur’an dengan penulisan khat Rasm Utsmani standar Madinah, lengkap dengan seluruh tanda bacanya. Untuk memudahkan pembaca memahami arti ayat sebagai bahan renungan dan tadabbur, mushaf ini juga dilengkapi dengan terjemahan bahasa Indonesia dari Kementerian Agama Republik Indonesia.

Mushaf Hafalan ini dilengkapi dengan fitur panduan hafalan yang terdiri dari potongan awal dan akhir ayat di samping kanan dan kiri setiap halaman, untuk memudahkan dalam menghafal dan muroja’ah hafalan Al-Qur’an.

Mushaf hafalan ini juga dilengkapi dengan fitur Panduan tajwid warna, asbabun nuzul, fadhilah ayat dan hadits-hadits. Berikut daftar fitur-fiturnya :

Fitur-fitur

• Panduan Hafalan
• Tajwid Warna
• Terjemah
• Indeks tematik
• Indeks per juz
• Subtema ayat
• Kutipan kata pertama ayat
• Rasm Utsmani standar Madinah

KEKHUSUSAN PENGHAFAL AL-QUR’AN

Penghafal Al-Qur’an lebih didahulukan untuk menjadi imam shalat. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang mengimami suatu kaum adalah yang paling banyak hafalan kitab Allah. Jika dalam hafalannya sama, maka yang didahulukan yang lebih mengetahui sunnah. Jika dalam sunnah sama, maka yang paling dahulu hijrahnya. Jika sama dalam hijrahnya, maka dahulukan yang paling pertama masuk Islam.” (HR. Muslim)

Penghafal Al-Qur’an didahulukan atas penguburan masal. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dahulu Nabi mengumpulkan dua orang yang wafat pada perang uhud dalam satu baju kemudian beliau bersabda, “Siapa di antara mereka yang paling banyak mengambil Al-Qur’an? Ketika ditunjuk salah satunya, maka beliau dahulukan ke dalam liang lahad. Seraya bersabda, “Saya menjadi saksi untuk mereka di hari Kiamat. Dan beliau memerintahkan untuk menguburkan dengan darahnya tanpa dimandikan dan disholati.” (HR. Bukhari)

Penghafal Al-Qur’an didahulukan atas kepemimpinan. Dahulu Ibnu Abza diangkat menjadi Gubernur untuk Penduduk Makkah.

Penghafal Al-Qur’an bersama para Malaikat sebagai teman di rumahnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Perumpamaan orang yang membaca Al-Qur’an sementara dia telah menghafalkannya. Maka para Malaikat yang mulia. Dan perumpamaan yang membaca dalam kondisi berusaha keras (belajar membacanya) maka dia mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari dan Muslim)